Semarang – Himpunan mahasiswa Biologi, FST UIN Walisongo Semarang menggelar seminar pendidikan biologi mengenai metode berpikir kritis atau yang akrab disebut dengan metode higher order thinking skill (HOTS), Semarang (23/2019)

Kegiatan yang merupakan bagian dari kegiatan Walisongo Biology Olympiad ini diikuti oleh para Guru Mapel Biologi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan baru, mengenai best practice penerapan HOTS pada Sekolah menengah atas sederajat.

Materi pertama diisi oleh Drs. Listyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang. Dalam paparannya, Listyono menjelaskan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dalam menerapkan metode HOTS dalam pembelajaran Biologi yaitu 4C : Komunikasi, Kolaborasi, Kreatif dan Kritis.

“Penting bagi para Guru untuk terus mengasah kemampuan komunikasi, Kolaborasi, Kreatif dan Berpikir Kritis dalam menerapkan HOTS pada pembelajaran Biologi, dengan empat kemampuan tersebut, maka pembelajaran akan dapat berjalan efektif” Ungkap Listyono.

Sementara itu, Wakil Dekan III FST UIN Walisongo, Dr. Hj. Nur Khasanah, M.Kes hadir memberikan materi mengenai aplikasi HOTS dalam pembelajaran sains, terutama dalam bidang biologi. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa asessment pembelajaran sudah saatnya diarahkan kepada metode HOTS.

“Aplikasi dari HOTS dalam pembelajaran dapat dimulai dengan membuat asessment yang mengarah ke metode HOTS, hal ini penting sebagai bagian awal perencanaan pembelajaran sains, selanjutnya para Siswa akan lebih kreatif dan berpikir kritis dalam menelaah materi pengajaran dari Guru” Ungkap Wakil Dekan III FST UIN Walisongo

Beberapa faktor penentu keberhasilan peserta didik adalah diantaranya pengembangan komptensi guru pada metode-metode pembelajaran terkini, kedepan HMJ Prodi Biologi dan Jurusan Biologi UIN walisongo Semarang akan terus menyelenggarakan kegiatan serupa, sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.