Belum dimilikinya sistem pengelolaan sampah di Desa Rejosari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, mendorong Tim Posko 39 Kuliah Kerja Lapangan (KKN) MIT 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menggelar seminar technopreneur dan pameran produk di desa tersebut.
Seminar dan pameran yang diinisiasi tim KKN dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Drs Saekhu, MHum itu, diikuti oleh Kepala Desa Setya Pribadi dan warga setempat.
Adapun produk yang dipamerkan merupakan hasil karya dari sampah dan limbah makanan yang masih bernilai gizi. Inovasi ini sekaligus sebagai jawaban untuk mengatasi rawan pangan dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem.
Selain itu, seminar ini turut mengajak masyarakat untuk peduli pada sampah terutama sampahnya sendiri. Bahwa sampah bukan sesuatu yang sudah tidak berguna namun bila dikelola dengan baik akan menjadi barang berharga. Barang kerajinan yang dipamerkan atau sumberdaya lain bisa menjadi tambang emas di masa mendatang.
Ketua panitia, Wildan Fahruddin mengungkapkan, pembicara dalam seminar kali ini adalah Dr Lianah, Dosen Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup dari UIN Walisongo yang juga mantan alumni Doktor Ilmu lingkungan UNDIP. Pembicara kedua, Arief Hidayatullah Tahharim, enterprise produk olahan sampah Geulis Skincare Krukupi cabang area Jawa Tengah, dan Min Ayatin Ainunnisak, owner Otshopgeutl Shop yang juga Mahasiwa PGMI FITK UIN walisongo.
Seminar juga dihadiri oleh tamu undangan dari posko lainnya untuk berbagi pengalaman sehingga menambah kekayaan pengetahuan. Ibarat pepatah sambil menyelam minum air, sembari KKN, juga mendapat pengetahuan baru serta nilai baik.
Tak sekadar nilai yang didapat tetapi juga pengalaman yang sangat berharga yang tidak ditemukan di kampus. Yakni dengan mengabdi kepada masyarakat dan mendapatkan ilmu yang tidak ditemukan di bangku kuliah.
sumber : http://berita.suaramerdeka.com/mahasiswa-kkn-uin-walisongo-gelar-technopreneur-pengelolaan-sampah/